Minggu, 16 Desember 2018

Mengantarmu ke Sekolah

Saat ini kakak masuk sekolah TK, sengaja kami memilih sekolah TK yang tidak terlalu mahal biayanya mengingat usiamu 4,5 tahun ini masih tergolong usia dini. Kami sadar bahwa untuk usia dini seharusnya masuk sekolah PAUD maupun TK A adalah bukan suatu kewajiban. Maka dengan memilih sekolah yang biayanya tidak terlalu mahal adalah bentuk memberikan keleluasaan untukmu memilih apakah hari ini ingin sekolah atau tidak. Kami memang tidak pernah memaksamu untuk selalu berangkat sekolah tiap harinya, namun kami tetap memilih untuk menyekolahkanmu dengan tujuan agar kamu bersosialisi dengan teman.


Kita memang tidak tinggal disebuah permukiman dengan rumah yang saling berdekatan. Kita tinggal di rumah dinas yang merupakan rumah peninggalan jaman belanda. Entah sampai kapan kita menikmati rumah tua ini, semoga saat engkau dewasa, kita masih menikmati rumah tua ini. Di rumah ini engkau tidak banyak memiliki teman, temanmu hanya aku dan adek. Tentu hal itu dikarenakan ukuran rumah peninggalan yang luas. Meskipun banyak rumah yang saling berjejer sepanjang jalan, namun dengan ukuran rumah yang besar dan halaman yang luas, membuat jarak antar rumah tetangga menjadi lebih jauh dari rumah pada umumnya. Untuk berkunjung ke rumah tetangga, kita harus memutari halaman rumah kita yang luas dan memutari halaman tetangga yang juga sama luasnya. Karena banyaknya waktu yang harus disediakan untuk mengunjungi rumah tetangga inilah yang membuat kita kurang bersosialisasi dengan tetangga, disamping itu pula banyaknya aktivitas dan kesibukan bekerja para tetangga yang juga menjadi alasan untuk jarang berkunjung. Sehingga momen mengantarkan sekolah adalah momen yang menyenangkan bagi adek. Dimana di usia adek yang menginjak umur 2 tahun tentu sedang senang-senangnya bermain di luar.

Kami suka mengantarkanmu berangkat sekolah dengan cara yang berbeda-beda, agar engkau tidak bosan dan selalu bersemangat untuk pergi sekolah. Kami suka naik sepeda kayuh untuk mengantarkanmu ke sekolah. Sepeda kayuh warna merah itu selalu menjadi favorit kendaraan kalian. Sepeda itu dilengkapi dengan tempat duduk depan yang menyatu pada setir, sebagai tempat duduk adek. Sedangkan tempat duduk boncengan belakang juga dilengkapi dengan tempat duduk pengaman agar kaki kecilmu tidak masuk ke jeruji sepeda. Dan dihari lainnya kami mengantarmu dengan berjalan kaki menyusuri trotoar. Meskipun lokasi sekolah TK dipisahkan oleh perempatan jalan raya, tapi kami senang bisa berjalan santai melihat sekitar, dan juga sembari mengajarimu cara menyeberang jalan serta bagaimana cara bersikap di jalan raya.

Cara lain kami mengantar sekolahmu adalah dengan naik becak. Antusias adek lebih besar darimu ketika naik becak, dia tidak pernah mau dipangku, dan selalu minta duduk sendiri di bangku becak. Untunglah berat badanku hanya 45kg, sehingga ruang bangku becak tersebut cukup untuk kami duduk berjejeran bertiga. Dan ketika kami selesai mengantarmu di sekolah, saat kami sampai di depan rumah, adalah saat yang sulit untuk menurunkan adek dari bangku becak. Adek tidak pernah puas jika naik becak, tetapi terpakasa harus menurunkannya meskipun dengan meronta-ronta.

Semua adalah momen indah, kami bahagia setiap mengantarmu berangkat sekolah. Kenapa kami tak pernah malas mengantarmu berangkat sekolah dengan berjalan kaki, adalah agar kalian terbiasa bekerja keras, karena perjalanan hidup tidak pernah mudah. Kami juga ingin memperkenalkanmu dengan lingkungan sekitar, melihat berbagai hal dan mengenal banyak hal. Kami menyayangimu, dan mama menyayangi kalian. Semoga kalian menjadi pribadi yang tangguh, namun selalu rendah hati dan berempati dengan sekiling kalian.



-Mama Z "the Wicaksono's"-